Kumpulan artikel menarik seputar kesehatan, nutrisi, dan tips hidup sehat.

Temukan berbagai Tips sehat di sini

Temukan berbagai Tips hidup sehat dan memelihara kebugaran tubuh.

Berbagai artikel medis dan gangguan kesehatan

Berbagai artikel tentang medis dan gangguan kesehatan dan cara mengatasinya

Berbagai obat-obatan

Mengulas berbagai obat-obatan, herbal, dan cara alami mengatasi gangguan kesehatan

Anjuran Diet sehat

Berbagai makanan sehat dan cara menjalani diet sehat

Bisnis di bidang kesehatan

Informasi seputar bisnis di bidang kesehatan

Jumat, 04 Mei 2012

Menghindari Osteoporosis


Osteoporosis adalah suatu keadaan dimana berkurangnya kepadatan jaringan tulang atau terjadinya pengeroposan pada tulang. Hal semacam ini sering dikaitkan dengan usia, tetapi beberapa orang berada pada risiko kehilangan jumlah yang lebih besar dari yang lain dan osteoporosis.

Proses Penuaan
Dini Proses penuaan dini dimulai pada sekitar usia 25 tahun dan pada usia mendekati 40 tahun, kalsium serta mineral lainnya didalam tulang berkurang lebih cepat daripada seharusnya. Pada wanita menurunnya hormon estrogen menjadikan pengeroposan tulang menjadi lebih cepat. Penuaan dini juga ditandai dengan kerusakan kulit, kulit tampak kusam dan berkerut serta muncul flek-flek hitam. Hal tersebut dikarenakan kurangnya vitamin C dalam menghadapi radikal bebas yang bisa merusak kulit.

Pengeroposan tulang atau penuaan dini ini dapat dipercepat prosesnya oleh beberapa hal, diantaranya seperti hal-hal berikut:

1. Pola makan yang tidak sehat
2. Kekurangan kalsium
3. Kebiasaan merokok
4. Gemar minum minuman beralkohol
5. Jarang berolahraga
6. Stres

Gejala
Penderita osteoporosis biasanya merasakan linu-linu dan sakit terutama ketika melakukan pergerakan anggota tubuhnya. Itu sebabnya gejala-gejala yang harus diwaspadai sebagai awal osteoporosis adalah rasa pegal, linu-linu dan nyeri tulang terutama pada bagian punggung dan pinggang. Akibat dari osteoporosis, orang akan mudah mengalami fraktur atau patah tulang spontan, terutama pada pergelangan tangan, pinggul dan tulang belakang.



Berikut beberapa tips pencegahan osteoporosis:

Konsumsi kalsium yang cukup
Untuk mencukupi kebutuhan kalsium, perlu diperhatikan produk pangan yang disantap. Salah satu sumber kalsium yang cukup baik adalah susu. Dua gelas susu sehari sudah dapat memenuhi kebutuhan tubuh akan kalsium. Kalsium juga banyak terdapat di kacang kedelai, kacang hijau, dan jenis kacang lainnya.

Konsumsi vitamin D
Vitamin ini mampu memelihara kesehatan tulang dengan cara meningkatkan penyerapan kalsium dari sistem pencernaan, serta mengurangi pembuangannya dari ginjal. Kebutuhan vitamin D yang normal per hari adalah 400 mg. Selain dari sinar matahari, vitamin D juga dapat diperoleh dari makanan seperti ikan (salmon dan sarden), kuning telur, hati, susu, keju, dan produk olahan susu lainnya.

Rutin olahraga
Olahraga yang dapat dilakukan untuk melatih tulang adalah dengan melakukan olahraga yang memberikan gaya tekan pada tulang, gaya renggang, dan gaya pelintir. Gaya tersebut dapat merangsang pertumbuhan tulang sehingga tulang menjadi sehat. Anda dapat mencobanya dengan bersepeda, joging, jalan kaki, atau naik turun tangga.

Selalu hidup sehat
Mengkonsumsi makanan bergizi yang memenuhi 4 sehat 5 sempurna. Terkadang orang berfikir bahwa dirinya mengidap osteoporosis sehingga mengkonsumsi kalsium secara berlebihan. Ini malah akan menambah bahaya karena mengakibatkan pengapuran pada persendian dan timbul gejala awal berupa linu2 dan sakit pada persendian. Linu dan sakit pada persendian dapat terjadi karena kekurangan kalsium sehingga tulang keropos karenanya, akan tetapi bisa juga terjadi akibat mengkonsumsi kalsium secara berlebihan sehingga terjadi pengapuran. Perlu di waspadai dan dilakukan pemeriksaan secara dini agar tidak terjadi salah persepsi yang dapat berakibat fatal.

Semoga beberapa pengetahuan diatas dapat membantu untuk menghindari osteoporosis.

Bahaya Radiasi Ponsel Bagi Perkembangan Janin


Ponsel tidak bisa dipisahkan dari kehidupan sesorang. Namun penggunaan posel bagi Ibu yang sedang hamil nampaknya harus dikurangi intensitasnya. Hal ini dikhawatirkan dapat memicu gangguan perilaku pada janin yang dikandung Ibu akibat dari radiasi yang ditimbulkan.

Pada penelitian di Yale University mengungkapkan bahwa, radiasi yang ditimbulkan pada ponsel dapat memicu gangguan perilaku dan membuat anak tumbuh menjadi hiperaktif karena mampu mempengaruhi perkembangan otak anak. Pada penelitian tersebut dilakukan dengan menggunakan obyek sekelompok tikus betina. Hasil dari penelitian tersebut para peneliti memaparkan radisasi ponsel selama masa kehamilan. Akibatnya saat diamati di laboratorium, anak-anak tikus yang dilahirkan cenderung memiliki aktivitas otak yang lebih tinggi dari anak tikus pada umumnya. Peningkatan aktivitas di beberapa bagian otak tersebut diyakini mirip seperti pada penderita Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH). Gangguan ini seringkali menyebabkan anak susah konsentrasi, selalu gelisah dan susah mengingat sesuatu karena kapasitas memorinya tidak mampu berkembang.

Prof Hugh Taylor selaku pemimpin penelitian tersebut menyatakan, “Pada manusia, meningkatnya gangguan perilaku seperti misalnya GPPH kemungkinan besar masih terkait dengan pemakaian ponsel secara berlebihan saat hamil”, seperti dikutip dari Dailymail, Jumat (16/3/2012).
Walaupun telah dipublikasikan pada jurnal ilmiah, tak pelak hasil penelitian ini memicu kontroversi di kalangan para ilmuwan sendiri. Tidak sekedar menyamakan manusia dengan tikus, tetapi dalam kasus ini tikus tidak dapat mewakili kondisi ibu hamil. Beberapa diantara alasannya adalah soal ukuran tikus, yang kadang-kadang sama atau malah tidak lebih besar dari ukuran ponsel. Sehingga kondisinya tidak sama, karena pada manusia radiasi ponsel hanya pada sekitar kepala, namun pada tikus radiasi langsung pada seluruh bagian tubuh tikus. Selain itu, tikus hanya mengandung antara 19 hari sehingga saat bayi tikus tersebut lahir kondisi otak bayi tikus belum matang. Hal ini sangat berbeda dengan bayi manusia yang harus dikandung sekitar 9 bulan, sehingga bayi dapat tumbuh optimal tanpa pengaruh radiasi selama didalam kandungan. Sedangkan untuk GPPH itu sendiri adalah gangguan perilaku dengan ciri seperti susah konsentrasi, hiperaktif dan impulsif atau hanya menuruti keinginan tanpa pikir panjang.

Namun sesungguhnya radiasi ponsel memang berbahaya / tidak bagus bagi otak manusia. Lebih baik waspada dengan mengurangi intensitas penggunaan ponsel agar terhindar dari dampak buruk radiasi ponsel.

Mengurangi dampak radiasi telpon selular


Hidup tanpa telepon selular meungkin tidak pernah terbayangkan sebelumnya, namun banyaknya kekhawatiran akan dampak telepon selular bagi kesehatan membuat beberapa orang mulai mencoba menjauhkan diri dari alat telekomunikasi ini.

Kekhawatiran tentang masalah ini semakin meningkat ketika badan kesehatan dunia WHO mengeluarkan pernyataan bahwa telepon selular kemungkinan bersifat karsinogenik atau bahan penyebab kanker.

Saat ini telepon selular telah digunakan oleh sekitar 5 milyar orang di seluruh dunia, jauh meningkat dari hanya ratusan juta pada tahun 1997. Sedikit saja terjadi masalah kesehatan yang disebabkan oleh telepon selular akan menimbulkan dampak yang luar biasa bagi kehidupan manusia.

Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak penggunaan telepon selular bagi kesehatan.

1. Ketika berbicara menggunakan telepon selular, gunakanlah speakerphone atau handsfree. Walau tidak sepenuhnya aman karena pancaran radiasi masih bisa mengenai tubuh, namun hal ini jauh lebih baik daripada menempelkan telepon selular pada kepala.
2. Janganlah selalu menempelkan telepon selular yang sedang aktif pada tubuh sepanjang hari, bila sedang berada di dalam ruangan, taruhlah telepon selular pada meja.
3. Gunakanlah telepon selular saat sinyal dalam posisi maksimal, bila sinyal kurang maka pancaran radiasi telepon selular lebih besar.
4. Janganlah menggunakan telepon selular saat di lift, mobil, kereta api atau pesawat terbang. Telepon selular mengeluarkan banyak tenaga dan radiasi pada tempat yang tertutup logam.
5. Bila memungkinkan, pilihlah berkomunikasi dengan SMS.
6. Bila di dalam rumah, gunakan telepon kabel.
7. Penggunaan bahan penyaring radiasi seperti yang dijual di pasaran justru akan menghambat sinyal ponsel dan menyebabkan ponsel lebih banyak memancarkan radiasi.
8. Jika anda memiliki router nirkabel di rumah atau apartemen, taruhlah di tempat yang jauh dari tempat tidur atau di tempat yang jarang digunakan.
9. Gunakanlah koneksi internet menggunakan kabel sedapat mungkin.
10. Matikan konektivitas nirkabel komputer bila sedang tidak digunakan seperti bluetooth, WIFI dan lain lain.

Meminimalisasi menurunnya daya ingat

Meski secara teori sangatlahh sulit menghindar dari masalah daya ingat namun pada beberapa studi yang telah dilakukan ditemukan hal hal yang dapat dilakukan untuk meminimalisasi menurunnya daya ingat.

Penurunan daya ingat disamping karena faktor penuaan alamiah juga karena pola hidup atau gaya hidup yang salah.


Berikut beberapa hal yang dapat dilakukan untuk meminimalisir penurunan daya ingat:

Kembali ke sekolah.
Melanjutkan pendidikan terbukti dapat memperlambat proses kepikunan.

Jaga asupan makanan agar selalu sehat.
Makanlah makanan yang banyak mengandung antioksidan dan minyak zaitun.

Latihlah kemampuan memori.
Caranya dengan melakukan permainan yang bertujuan mengasah memori. Bermain permainan papan seperti catur, scrabble, dll atau mainkanlah salah satu alat musik favorit.

Kelola dengan baik masalah pada jantung dan pembuluh darah, turunkan tekanan darah jika terlanjur tinggi.